Kejujuran
seorang anak penjual susu
kisah tentang kejujuran seorang anak penjual susu, terjadi pada
masa kekhalifahan sayyidina umar bin khatab r.a beliau adalah pemimpin yang
teladan yang selalu melakukan sidak dan ronda (berkeliling kampung), pada malam hari ke setiap penjuru kampung dan
pada suatu gubuk beliau mendengar percakapan atau dialog antara si ibu dan anak,
dimana mereka memliki profesi sebagai penjual susu yang miskin (dengan modal
kecil), karena si ibu tersebut ingin mendapatkan keuntungan yang besar maka si
ibu tersebut memberikan cara -cara yang tidak benar supaya mendapatkan
keuntungan yang besar.
si ibu berkata, wahai anakku, cepatlah kita tambahkan air ke dalam susu ini supaya
terlihat banyak sebelum matahari terbit . namun anaknya pun menjawab, duhai ibu kita
tidak boleh melakukan kecurangan seperti ini, sebab amirul mukminin melarang
kita berbuat hal seperti ini, si
ibu pun mendesak dan menjelaskan kembali, anakku tidak mengapa ? amirul
mukminin tidak akan tahu karena dia tidak ada disini. anaknya pun membalas dan
menjawab kembali, walaupun amirul mukminin tidak tahu, ciscaya tuhan amirul mukminin pasti mengetahui.
mendengar percakapan ibu dan anak tersebut sayyidina umar pun
merasa terharu dan beliaupun sempat meneteskan air matanya karena rasa kagum
akan pendirian serta kejujuran anak itu. Umar pun berkata dalam hatinya betapa
mulianya hati anak gadis ini.
dan khalifaUmar pun pulang kerumah. Sesampainya di rumah dia
mencari anaknya yang bernama asim. kemudian menyuruh anaknya asim untuk
menikahi anak gadis penjual susu yang miskin tapi jujur dan baik hatinya. Umarpun
berkata, semoga lahir dari keturunan gadis ini cikal bakal lahirnya
pemimpin islam yang hebat kelak yang akan memimpin orang-orang arab dan ajam.
Asim pun seorang anak yang taat kepada perintah ayahnya, tanpa banyak bertanya dia pun segera menikahi
gadi miskin penjual susu yang jujur dan baik hati itu. Tak lama pernikahan ini melahirkan anak perempuan yang bernama
laila yang lebih di kenal denga sebutan ummu asim. Saat dewasa ummu asim menikah dengan abdul aziz bin
marwan yang melahirkan seorang pemimpin yang hebat bernama umar bin abdul aziz
Posting Komentar