RAHASIA SEDEKAH : Si Gembel yang Luar Biasa
Allah benar-benar memberi saya sebaik-baik pengalaman hari
ini. Dan pengalaman yang luar biasa
sekaligus bikin miris hati.
Sosok itu jelas di mata saya. Sosok seorang pria kumal bin
dekil dengan rambut gimbal dan kulit hitam yang sedang clingak-clinguk. Tiap orang yang pertama kali melihatnya pasti akan
bilang dia orang gila. Sebab memang
seperti itu tampilannya, akan tetapi kenapa
beliau ke masjid! Emang beliau mau
ngapain?
Sambil memakai sarung pelan-pelan saya fokuskan mata dan
pikiran saya ke sosok menarik ini. Ketika itu tiba-tiba beliau menggulung kedua
celana panjang hitam bercampur coklat lumpur dan debunya, kemudian berdiri seperti menunggu.
Oh..rupanya beliau mau ke kamar mandi, kenapa seperti nunggu?
Benar kamar mandi untuk pria sedang ada yang pakai, namun kamar mandi untuk
wanitanya kan kosong? Kalau beliau kurang waras pasti beliau bisa dong main
nyelonong aja ke situ, jadi beliau tau kalau kamar mandi satunya untuk wanita
dan beliau tidak berhak di situ?
Ngga lama kemudian beliau keluar dan segera ke tempat wudhu.
Dan mau ngapain beliau? Oh….. mungkin mau membasuh muka, dan tangannya saja. Ane
ngga sempat perhatikan sampai selesai
karena iqomat sudah berbunyi.
Saya pun menyempurnakan sholat Dhuhur hingga akhir. Kemudian
berdiri dan balik badan maka kagetlah
ane karena beliau si kumal itu sedang duduk attahiyyat akhir di teras masjid
sambil menggerakkan ibu jarinya di tiap ruas jari yang lain.
Subhanallah… ane
benar- benar bengong. Dimana pikiran dan hati ane langsung ngga nyambung, pemilkiran
ane ‘menolak’ kenyataan beliau sholat
karena pakaian beliau yang menurut saya ngga sah untuk sholat. Nanum hati ane benar-benar terenyuh sekaligus bangga.
Ane pun merapikan diri
dan bersiap memakai kaos kaki. Pada waktu
mau keluar pintu masjid nampak beliau keluar gerbang masjid sambil menunjuk
kotak infaq di belakang ane.
Ane menebak apa yang
sedang terjadi. Pada akhirnya saya menyusul keluar dan melewati beliau yang
sudah duduk di samping luar masjid. Beliau
si kumal itu masih bisa menolak uang yang ane kasih dan bahkan mengarahkan ane
untuk memasukannya ke kotak infaq.
Tiga hal tadi sudah bisa membuat ane sangat kacau. ane bangga.
Tapi ngga lama kemudian ane berkata dalam hati “Robb…beliau sudah berbuat hebat
seperti itu. Namun adakah perhatian dari
orang-orang sekitar yang memperhatikan ,
sedangkan dari tadi hamba lihat wanita berkerudung panjang berseliweran. Pria-pria
berjenggot lagi bersih juga hilir mudik.
Dan bukankah beberapa meter dari masjid ini ada komplek
perumahan tempat tinggal walikota dari
partai dakwah, daiyah terkenal, dan seorang pengusaha muslim beraset miliaran?
Apakah beliau ini luput dari penglihatan mereka? Atau memang beliau sudah
didekati tapi tidak mau?”.ane sibuk
menerka sendiri dengan tetap mengutamakan khusnuzhon.
Ane pun menuju motor sambil terdiam. ane merasa linglung. Menurut
logika saya ngga terima. Namun dengan imanlah akhirnya saya bisa memahami.
Alloh berbuat apa yang Dia kehendaki.
Apa yang saya lihat hari ini tidak kalah berharga dengan
kisah-kisah hebat para Nabi dan Sahabat yang pernah saya baca. Namun saya, beribu ribu kali lebih menghormati
beliau ketimbang orang-orang berilmu dengan deretan titel haji, doktor,
profesor, dan sebagainya, tapi masih sanggup korupsi, sanggup menipu dan
merampok hak orang bahkan rakyat, dan sanggup berbuat nista lainnya.
Posting Komentar