Misteri Alam Kubur [Sebuah Renungan]
SIKSA KUBUR MENIMPA JASAD DAN RUH
Menurut pendapat yang shahih siksa kubur menimpa jasad dan ruh
seperti yang telah ditegaskan dalam hadits-hadits berikut ini:
Dari Anas bin
Malik رضي الله عنه
bahwa seorang lelaki atau wanita berkulit hitam, tukang sapu masjid meninggal
dunia lalu dikubur pada malam hari, kemudian diberitahukan kepada Rasulullah صلي الله عليه
وسلم, dan beliau bersabda:
إِنَّ هَذِهِ اَلْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ
ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا, وَإِنَّ اَللَّهَ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ
Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan bagi
penghuninya. Dan Allah Azza wa Jalla memberi cahaya pada kuburan itu dengan
shalatku atas mereka.” Maka beliau mendatangi kuburannya dan shalat atasnya. (HR. Bukhari,
Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah dan Imam al-Haitsami dalam
MajmaZawaidnya (4191) 3/ 145-146 dari Anas bin Malik)
Dan dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata: “Pada suatu hari ketika Saad bin Muadz dikubur maka Nabi صلي الله عليه وسلم
duduk di hadapan kuburannya lalu bersabda: ‘Seandainya seseorang bisa selamat
dari siksa kubur atau pertanyaan di alam kubur maka Sa’ad bin Muadz pasti
selamat darinya, namun dia diimpit dengan sekali impitan kemudian dilonggarkan
darinya.’” (Shahih diriwayatkan Imam at-Thabrani dalam al-Kabir (10827), Imam
al-Haitsami dalam Majma Zawaidnya (4257) dan Silsilah Ahadits Shahihah (1695).
Menurut pendapat yang benar bahwa siksa kubur menimpa ruh dan jasad
seperti yang telah ditegaskan Imam Ibnu Rajab, “Di antara dalil-dalil yang
menunjukkan bahwa siksa kubur menimpa jasad dan ruh adalah hadits-hadits yang
menjelaskan tentang mayat yang diimpit di alam kuburnya hingga tulang rusuknya
hancur berantakan. Kalau siksa kubur hanya menimpa ruh saja maka tidak hanya
khusus terjadi di alam kubur saja dan tidak perlu dinisbatkan kepadanya.”
(Lihat Kitab Majmu Rasail Ibnu Rajab, risalah Ahwalul Qubur, hal. 192)
Imam As-Subki berkata, “Kembalinya ruh ke jasad di alam kubur
merupakan ketetapan (final) berdasarkan hadits shahih yang berlaku bagi semua
mayat terutama bagi orang-orang yang mati syahid.” (Lihat Syarhus Sudur, Imam
as-Suyuthi, hal. 204)
Ibnu Qayyim berkata, “Jika kamu telah mengetahui beberapa pendapat
yang batil, maka ketahuilah madzhab salaful ummah dan para imam sunnah
(bersepakat) bahwa seorang hamba setelah mati berada dalam nikmat atau azab di
alam kubur. Dan demikian itu menimpa ruh dan jasadnya. Dan setelah ruh berpisah
dari badan maka ia terus berada dalam nikmat atau azab. Dan terkadang menimpa
badan sehingga ia mendapat nikmat atau azab. Kemudian pada saat kiamat besar
maka ruh-ruh tersebut dikembalikan ke badan lalu semuanya bangkit dari alam
kubur mereka untuk menghadap Rabbul Alamin. Sedang kembalinya ruh ke jasad
telah terjadi kata sepakat antara kaum muslimin, Yahudi dan Nasrani.” (Lihat
Kitab ar-Ruh, Ibnu Qayyim, hal. 69)
Inilah yang dimaksud sabda Nabi, “Sesungguhnya nyawa orang beriman
berbentuk burung yang bertengger di pohon surga hingga dikembalikan Allah ke
jasadnya pada hari Allah membangkitkannya.” (Imam as-Suyuthi berkata bahwa
hadits ini diriwayatkan Imam Malik, Ahmad dan Nasa’i dengan Sanad yang shahih.
Imam Ibnu Katsir berkata: Hadits ini sandanya shahih (lihat Syarhus Sudur, hal.
306 dan Tafsir Ibnu Katsir tafsir surat ali Imran ayat: 169)
Posting Komentar